Aku suka sama kamu. Aku seneng komunikasi sama kamu. Aku juga ngerasa "terbang" kalo kamu gombalin. Jangankan komunikasi sama gombal, liat akunmu nongol di media sosialku aja aku bahagia banget.
Tapi aku kayak gak berharap apapun dari kedekatan kita ini. Aku gak berusaha hubungi kamu duluan, kayak yang aku lakukan ke gebetan-gebetanku dulu. Aku nunggu kamu yang hubungi aku. Yang ada di pikiranku cuma:
- Kamu masih mau komunikasi sama aku? Pasti aku ladenin.
- Kamu mau ngilang? Silahkan. Aku gak akan ngotot cari kamu.
- Kamu mau serius? Ya alhamdulillah. Ayo, tapi aku gak bisa buru-buru.
- Kamu mau main-main? Ya aku juga mainin kamu.
Sesimpel itu. Se-nothing to lose itu. Mungkin karena udah capek selalu dijauhin ketika gue "berjuang".
Pasrah banget ya. Dan terkesan gak ada perjuangan. Hahahaha
Trus yang gak pernah ku lakukan ke gebetan-gebetanku sebelumnya, aku bisa sebebas itu mengungkapkan apa yang aku rasa. Gak ada rasa takut kehilangan. Gak ada rasa takut kamu illfeel trus menjauh. Pokoknya hati aku nyaman aja gitu, mengungkapkan apa yang aku rasain ke kamu. Seolah-olah, aku ngomongnya sama temenku, bukan sama kamu.
Anehnya lagi, walaupun aku bisa sebebas itu mengungkapkan perasaanku ke kamu, aku merasa belum bisa jadi diriku sendiri. Aku merasa ini bukan aku. Ketika sama kamu, aku selalu bingung mencari topik obrolan. Bukan kayak aku yang biasanya, yang bisa ngobrol ngalir gitu aja ke orang yang disukai. Mendadak bego gitu aku. Tapi, aku gak malu menunjukkan celaku itu. Aku jujur bilang bingung mau ngomong apa sama kamu. Ini baru aku rasakan sama kamu doang.
Trus perasaan aneh lainnya yang aku rasain. Aku merasakan kesenangan ketika aku terlihat lemah di depanmu. Misalnya gini. Kamu tiba-tiba ngasih emoji di story aku, trus aku bilang "duh, ditanggepin kamu :3". Abis itu kamu jawab, "ditarik lagi ni". Aku bilang, "eh jangan :(". Atau kayak gini,
Aku : Hooo kamu mau aku lama-lama di sana?
Kamu : kamu gak mau?
Aku : Mau dong. Emang kamu mau aku lama-lama di sana?
Kamu : Gak mau ya udah.
Aku : mau ih :(
Aku sadar, dengan bersikap kayak gitu, aku makin terlihat lemah dan "sangat membutuhkanmu". Lalu mungkin kamu akan semena-mena mainin perasaanku. Aku tau persis dan aku merasa begitu. Tapi entah kenapa, aku menikmati jadi lemah begitu di depanmu.
Jujur, emang dari awal sebenarnya bukan ini yang aku harapkan. Maksud aku follow kamu duluan itu bukan minta kamu perhatiin. Berharap di-follback pun nggak. Aku cuma pengen bisa tetep tau kabarmu dari kejauhan, tanpa kamu sadari. Kalo seandainya kita bisa komunikasi, ya itu bonus. Dan kita udah sampe gombal-gombalan gini. Ini di luar ekspekstasi aku
Aku suka kamu, tapi aku siap kehilangan kamu.
Begitulah singkatnya yang aku rasain. Entah itu rasa suka jenis apa.
Mungkin karena aku sadar, kedekatan kita ini cuma bonus, makanya aku siap seandainya kamu ngilang dan gak mau kenal aku lagi karena sikapku yang pasif dan terlalu frontal soal perasaan sendiri.
Selasa, 12 November 2019